Thursday 26 November 2009

LED, Korea innovation for the magical light



Negara negara di Asia terkenal dengan kegemarannya terhadap segala suatu yang gemerlap alias Bling-bling. Lihat saja Hongkong yang sedemikian seriusnya menjadikan night light spectacular show sebagai salah satu suguhan bagi wisatawan yang berkunjung.Atau jalan-jalan di China dan jepang. Terutama di fashion distric dan shopping districtnya.
Walaupun di negara-negara eropa lampu lampu juga banyak menggunakan lampu hias, tapi pemilihan warna dan peletakannya tak semeriah di negara-negara Asia. Bahkan Indonesia punsenang menata kota-kotanya dengan lampu-lampu.

Penemuan Edison 120 tahun yang lalu itu memberikan penerangan bagi manusia yang bisa digunakan dengan cara yang nyaman.
Akan tetapi, bolham tidak hanya mengeluarkan panas, melainkan juga mengandung zat racun termasuk air raksa. Kendati lampu itu banyak menyumbang bagi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi sering juga dituduh sebagai salah satu penyebab utama pemanasan global dan masalah lingkungan. Sehingga banyak negara di dunia belakangan ini mematikan lampu bohlam mereka dan sedang mengarahkan pandangan mereka ke LED.

Dibandingkan dengan lampu tradisional, pencahayaan LED bisa menghemat 90 persen energi. Karena terbuat dari semikonduktor maka tidak menggunakan air raksa, dan ramah lingkungan. Berbeda dengan lampu tipe lain, LED memiliki sifat pencahayaan ke satu arah tanpa menghilangkan energi cahaya, hingga jika disatukan dengan teknologi TI , para pengguna dapat dengan mudah mengontrol intensitas tingkat pencahayaan maupun arah cahayanya. LED juga memiliki arah penyinaran yang searah, sehingga tidak meluberkan bias-bias cahaya. Tak heran biarpun lampu lampu di korea berderet-deret, lampunya tidak membias.

Oleh karena itu, LED bisa meminimalkan apa yang disebut ‘polusi pencahayaan’ dan akan menyumbang untuk menghemat energi
Hingga LED semakin banyak diterapkan di berbagai bidang dalam kehidupan sehari hari kita.

Para peneliti Korea sedang mencurahkan segala upayanya untuk mengembangkan teknologi LED terbaru tanpa henti-hentinya, dan perusahaan ventura Korea berani melakukan investasi pada sektor LED secara intensif karena mereka yakin LED sebagai mesin pertumbuhan bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Berkat upaya mereka, langkah Korea untuk mewujudkan impiannya untuk menjadi negara kuat di sektor ‘Lampu Ajaib, LED itu di pasar global menjadi lebih cepat.

Di KOrea sendiri, masyarakatnya sudah memiliki kesadaran untuk menggunakan lampu-Lampu LEd daripada lampu reguler. Karena warna yang dihasilkan pun lebih bagus serta hemat biaya. Penggunaan LED di korea sudah dipakai di berbagai aspek. Mulai lampu belajar, keyboard, LCD TV, komputer, lampu toko, bahkan Handphone stylish mereka. Paradigma yang berkembang, handphone yang tidak ber LED, tergolong jadul. di bwah ini Handphone Lollipop keluaran Cyon (LG) yang -juga saya- diidam-idamkan banyak orang. Handphone ini dibandrol 170.000 Won, atau sekitar 1.700.000 rupiah.

Iklan HP ini diwakilkan oleh Bigbang, band papan atas Korea. Di teks lagunya pun disebutkan “nae sarang bling-bling like LED” artinya, my love is bling-bling like LED. Wow , betapa kerennya lampu LED.

video Lollipop untuk commercial break. Bahkan untuk membuat video klip, lighting untuk backgrong bukan animasi, melainkan memang berbagai lampu LED yang mereka setting sedemikian rupa

0 comments:

Post a Comment